Sabtu, 07 Mei 2022

Strategi Peningkatan Kemampuan Berpikir Anak Usia Dini

Kemampuan pengembangan kognitif bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir anak, agar dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat menemukan bermacam macam alternatif pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan logika matematikannya dan pengetahuan ruang dan waktu, serta mempunyai kemampuan untuk memilah-milah, mengelompokan serta mempersiapkan pengembangan kemampuan berpikir teliti. Kemampuan kognitif dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengetahui sesuatu, artinya mengerti menunjukan kemampuan untuk menangkap sifat, arti, atau keterangan mengenai sesuatu serta mempunyai gambaran yang jelas terhadap hal tersebut, perkembangan kognitif sendiri mengacu kepada kemampuan yang dimiliki seorang anak untuk memahami sesuatu.

Dalam perkembangan kognitif di sekolah, master sebagai tenaga kependidikan yang bertanggung jawab dalam melaksanakan interaksi edukatif dan pengembangan kognitif peserta didik, perlu memiliki pemahaman yang sangat mendalam tentang perkembangan kognitif pada anak didiknya. Orang tua juga tidak kalah penting dalam kognitif anak karena perkembangan dan pertumbuhan.

Anak dimulai di lingkungan keluarga. Namun, sebagian pendidik dan orang tua belum terlalu memahami tentang perkembangan kognitif anak, karakteristik perkembangan kognitif, dan lain yang berhubungan dengan masalah perkembangan kognitif anak. Oleh karena itu, mengingat pentingnya perkembangan kognitif bagi peserta didik, diperlukan penjelasan perkembangan kognitif lebih detail baik pengertian maupun tahap karakteristik perkembangan kognitif peserta didik.

Menurut Piaget perkembangan kognitif pada anak dibangun oleh mereka sendiri karena anak mampu mengolah informasi yang diterima untuk mengembangkan gagasan baru, tidak hanya sekedar menerima informasi dari lingkungan. Dari pengertian ini diketahui bahwa perkembangan kognitif menjadikan anak sebagai individu yang secara aktif membangun sendiri pengetahuan mereka tentang dunia, misalnya anak mempelajari ciri dari meja, yang sebelumnya telah dilihat oleh anak. Sehingga penegtahuan anak akan objek meja menjadi lebih kompleks lagi.

Vygotsky menyatakan bahwa dalam perkembangan kognitif, menekankan pada pentingnya hubungan antara individu dengan lingkungan sosial dalam pembentukan pengetahuan yang menurut beliau, bahwa interaksi sosial yaitu interaksi individu tersebut dengan orang lain merupakan faktor terpenting yang dapat memicu perkembangan kognitif seseorang.29 Hal ini berarti, perkembangan kognitif anak akan berkembang jika anak belajar secara kooperatif dengan anakanak lain dalam suasana dan lingkungan yang mendukung, karena pemerolehan pada anak bermula dari lingkup sosial.



Kemampuan kognitif sering disebut juga sebagai daya pikir 16 yaitu, daya atau kemampuan seorang anak untuk berfikir dan mengamati, melihat hubunganhubungan, kegiatan yang mengakibatkan seorang anak memperoleh pengetahuan baru. Ruang lingkup daya pikir yang ingin dicapai dalam rangka pengembangan kemampuan daya pikir seperti digariskan oleh Departemen Pendidikan Nasional yang dikutip dalam Siti Partini meliputi:

(1) menyebut urutan bilangan.

(2) membilang (mengenal konsep bilangan) dan benda.

(3) menghubungkan konsep bilangan dengan lambang bilangan (anak tidak diuruh menulis)

(4) menciptakan berbagai bentuk dengan mengunakan benda sesuai dengan konsep bilangan yang sudah diketahui anak.

(5) mengenal konsep bilangan sama dan tidak sama.

 

Berdasarkan salah satu aspek yang merangsang kemampuan kognitif anak adalah berhitung, maka akan dijelaskan beberapa pengertian kemampuan berhitung sebagai berikut:

a. Kemampuan Berhitung

Pengertian kemampuan berhitung permulaan menurut Ahmad Susanto adalah kemampuan yang dimiliki setiap anak untuk mengembangkan kemampuannya dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan dirinya, sejalan dengan perkembangan kemampuannya anak dapat meningkat ke tahap pengertian mengenai jumlah, yang berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan. Menurut Sriningsih mengungkapkan bahwa kegiatan berhitung untuk anak.


Kegiatan berhitung yang diberikan pada anak usia dini pada kegiatan belajar antara lain untuk:

a) . Membelajarkan anak berdasarkan konsepberhitung yang benar, menarik dan menyenangkan.

b) . Menghindari ketakutan terhadap matematika berhitung sejak awal.

c) . Membantu anak belajar matematika berhitung secara alami melalui kegiatan bermain.

 

Usia dini disebut sebagai kegiatan menyebutkan urutan bilangan atau membilang buta. Anak menyebutkan urutan bilangan tanpa menghubungkan benda konkret. Pada usia 4 tahun mereka dapat menyebutkan urutan bilangan sampai sepuluh. Sedangkan 5 sampai 6 tahun dapat menyebutkan bilangan sampai seratus.

Untuk dapat mengembangkan pengetahuan dan potensi yang dimiliki anak maka perlu diberikannya stimulus yang sesuai dengan usia dan kebutuhan anak tersebut. Karna perkembangan setiap anak tidaklah sama antara satu dengan yang lainnya. Pada masa ini juga anak memiliki sikap rasa ingin tahu yang kuat sehingga orang tua dan guru hendaknya memberikan stimulus dan lingkunganyang baik terhadap anak.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengertian, Tujuan Dan Strategi Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) Anak Usia Dini

  Individualized structure kontekstual berasal dari customized organization Context yang berarti "hubungan, konteks, suasana dan keadaa...