Anak usia dini memiliki sikap dan tindakan berbeda dengan orang dewasa dalam hal berperilaku. Dimana salah satu sikap tersebut, adalah cara belajar. Sikap dalam belajar anak merupakan fenomena yang harus dipahami oleh pendidik. Hendaknya juga dijadikan acuan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran untuk anak usia dini. Telah banyak konsep pembelajaran yang telah diujicobakan terhadap anak usia ini agar benar-benar dapat melayani keingintahuan setiap anak pada masalah-masalah yang dihadapi, khususnya yang terkait dengan lingkungansekitar. Salah satu nya adalah konsep terpadu antara bidang-bidang ilmu, baik di sekolah lanjutan maupun pada Pendidikan Anak Usia Dini, konsep pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran STEAM.
STEAM merupakan muatan pembelajaran kolaboratif yang mengarah pada pemberian motivasi, inovasi yang dapat melahirkan insan-insan kreatif menuju masyarakat berprestasi yang tidak hanya memperkuat pembelajaran dalam disiplin ilmu. Tetapi antar disiplin ilmu melalui kesempatan untuk mengeksplorasi yang diharapkan terjadinya koneksitas antar sains, teknologi, designing, seni, dan matematika dengan pemanfaatan sarana yang ada di lingkungan sekitar untuk menyelesaikan masalah dalam membangun pengetahuan yang positif. STEAM bukanlah mengenai pembelajaran dengan komponen terpisah.Melainkan sebuah pembelajaran kolaborasi atau penerapan seluruh komponen dalam tema tersebut. Secara singkat, bisa dikatakan. Pendidik dituntut untuk mampu menganalisa dan berpikir kritis. Mencakup penyampaian pengajaran, dalam mengolah bahan unlatched. Sehingga diharapkan mampu menggunakan alat dalam menyelesaikan suatu masalah dikehidupan sehari-hari yang ada dilingkungannya.
Pendekatan saintifik adalah salah satu pendekatan dalam membangun cara berpikir agar anak memiliki kemampuan menalar yang diperoleh melalui compositions mengamati sampai pada mengomunikasikan hasil pikirnya.
Hal ini didasarkan pada pemikiran Piaget yang mengatakan bahwa "Anak usia dini belajar dengan cara membangun pengetahuannya sendiri melalui pengalaman yang mereka peroleh". Sejalan dengan itu Vygotsky pula berpendapat bahwa "Lingkungan sekitar anak, misalnya anak yang lain, orang dewasa dan media sangat membantu anak dalam belajar untuk memperkaya pengalaman anak". Kurikulum 2013 PAUD mengusung cara belajar anak agar memiliki kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang merupakan compositions hasil penyelidikan atau investigasi anak terhadap lingkungan. Pendekatan saintifik digunakan pada saat anak terlibat dalam kegiatan fundamental (termasuk saat kegiatan pembelajaran sains).
Pentingnya pendekatan saintifik diimplementasikan pada PAUD adalah:
1. Mendorong anak agar memiliki kemampuan berpikir kritis, analis dan memiliki kemampuan memecahkan masalah.
2. Mendapatkan pengalaman belajar yang lebih bermakna dengan mendorong anak melakukan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
3. Mendorong anak mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya diberitahu.
Oleh Dini Leeper (1994) mengemukakan tujuan pendekatan Saintifik Untuk Pendidikan Anak Usia Dini seperti berikut:
a. Agar anak-anak memiliki kemampuan memecahkan masalah yang dihadapinya.
b. Anak memiliki pertimbangan yang matang dalam mengambil keputusan disaat menerima informasi atau dalam menemukan masalah.
c. Anak lebih berminat dan tertarik untuk menghayati sains yang ditemukan di lingkungan alam sekitarnya, serta gejala-gejala alam yang terjadi.
d. Membantu anak memupuk rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas segala ciptaanNya.
e. Membantu menumbuhkan minat pada anak untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta kejadian di lingkungan sekitarnya sehingga wawasan anak menjadi berkembang.
f. Menumbuh kembangkan sikap ingin tahu anak dalam segala hal, khususnya yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
g. Membantu anak agar mampu menggunakan teknologi sederhana, konsep sains, teknologi, designing, seni dan matematika yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
h. Membantu anak agar mampu menerapkan berbagai konsep sains untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar