apasih yang dimaksud belajar dengan Experiential Learning
1. Experiential Learning
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Senada dengan pendapat ini, menyebutkan bahwa strategi pembelajaran ini adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
Nah, belajar menggunakan pendekatan experiential learning berarti peserta akan belajar langsung dari pengalaman (biasanya dalam bentuk sebuah game yang didesain khusus untuk pembelajaran tersebut). Jadi selama pembelajaran mereka tidak hanya duduk diam mendengarkan presentasi saja melainkan terlibat aktif dalam sebuah aktivitas.
Makna pembelajaran sendiri sering didapat pada saat proses debrief / refleksi (bisa terjadi di tengah atau di akhir game). Pada saat ini peserta mulai menganalisa dan merefleksikan apa yang mereka pikirkan dan lakukan selama bermain game tadi. Di sinilah sering timbul pencerahan yang munculnya dari dalam diri sendiri.
Nah sekarang kita disini akan mengetahuhi beberapa keterampilan dasar mengajar
2. Cooperative learning
Cooperative leraning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang mempunyai kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
3. Collaborative learning atau pembelajaran kolaboratif
Collaborative learning adalah situasi dimana terdapat dua atau lebih orang belajar atau berusaha untuk belajar sesuatu secara bersama-sama. Tidak seperti belajar sendirian, orang yang terlibat dalam collaborative learning memanfaatkan sumber daya dan keterampilan satu sama lain (meminta informasi satu sama lain, mengevaluasi ide-ide satu sama lain, memantau pekerjaan satu sama lain, dll).Collaborative learning ini sangat berakar dalam pandangan Vygotsky bahwa ada sebuah sifat sosial yang melekat pada pembelajaran, yang tercermin melalui teorinya tentang zona pengembangan proksimal. Sering kali, pembelajaran kolaboratif digunakan sebagai istilah umum untuk berbagai pendekatan dalam pendidikan itu. melibatkan upaya intelektual bersama oleh siswa atau siswa dan guru.
Dengan demikian, pembelajaran kolaboratif umumnya berlangsung ketika kelompok siswa bekerja sama untuk mencari pengertian, makna, atau solusi untuk membuat sebuah artefak atau produk pembelajaran mereka. Lebih jauh, pembelajaran kolaboratif yang mengubah hubungan tradisional murid-guru di kelas ini, menghasilkan kontroversi mengenai apakah paradigma ini lebih bermanfaat daripada merugikan. Kegiatan belajar secara kolaboratif dapat mencakup penulisan kolaboratif, proyek kelompok, pemecahan masalah secara bersama, debat, studi tim, dan kegiatan lainnya. Pendekatan ini terkait erat dengan pembelajaran kooperatif.
4. Mastery learning
Mastery Learning atau belajar tuntas adalah sebuah pendekatan sistem pengajaran yang mempersyaratkan siswa menguasai secara tuntas setiap unit bahan pelajaran baik secara perseorangan maupun kelompok, dibuktikan dengan ketuntasan hasil belajar siswa dengan menggunakan berbagai macam metode-metode yang diterapkan.
dan pembelajaran ini dikembangkan oleh John B. Caroll (1963) dan Benjamin Bloom (1971). Keduanya mengembangkan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan semua siswa dapat mencapai sejumlah tujuan pendidikan. Model ini menguraikan faktor-faktor pokok yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa, seperti bakat dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suatu tingkat pencapaian.
Berikut definisi dan pengertian mastery learning dari beberapa sumber buku:
- Menurut Majid (2013), mastery learning merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang mempersyaratkan siswa menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran.
- Menurut Usman (1993), mastery learning adalah pencapaian taraf penguasaan minimal yang ditetapkan untuk setiap unit bahan pelajaran baik secara perseorangan maupun kelompok, dengan kata lain apa yang dipelajari siswa dapat dikuasai sepenuhnya.
- Menurut Jones dan Laura (2003), mastery learning adalah pendekatan dalam pembelajaran yang mensyaratkan siswa menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar