I. Definisi dan Jenis-jenis sumber belajar
Secara garis besarnya, terdapat dua jenis sumber belajar yaitu:
1. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yakni sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
2. Sumber belajar yang dimanfaatkan(learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Kita dapat membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu:
1. Pesan (Message)
Pesan merupakan sumber belajar yang meliputi pesan formal yaitu pesan yang dikeluarkan oleh lembaga resmi, seperti pemerintah atau pesan yang disampaikan guru dalam situasi pembelajaran. Pesan-pesan ini selain disampaikan secara lisan juga dibuat dalam bentuk dokumen seperti kurikulum, peraturan pemerintah, perundangan, GBPP, silabus, satuan pembelajaran dan sebagainya. Pesan nonformal yaitu pesan yang ada di lingkungan masyarakat luas yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran misalnya cerita rakyat, legenda, ceramah oleh tokoh masyarakat dan ulama, prasasti, kitab-kitab kuno, yang lainnya.
2. Orang (People)
Semua orang pada dasarnya dapat berperan sebagai sumber belajar, namun secara umum dapat dibagi dua kelompok. Pertama, kelompok orang yang didesain khusus sebagai sumber belajar utama yang dididik secara profesional untuk mengajar, seperti guru, konselor, instruktur, dan widyaiswara. Termasuk kepala sekolah, teknisi sumber belajar, pustakawan dan lain-lain. Kelompok yang kedua adalah orang yang memiliki profesi selain tenaga yang berada di lingkungan pendidikan dan profesinya tidak terbatas. Misalnya politisi, tenaga kesehatan, pertanian, arsitek, psikolog, lawyer, polisi pengusaha dan lain-lain.
3. Bahan (Matterials)
Bahan merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran, seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film, program slide, alat peraga dan sebagainya (biasa disebut software).
4. Alat (Device)
Alat yang dimaksud di sini adalah benda-benda yang berbentuk fisik sering disebut juga dengan perangkat keras (hardware). Alat ini berfungsi untuk menyajikan bahan-bahan pada butir 3 di atas. Di dalamnya mencakup multimedia Projector, Slide Projector, OHP, Film, tape recorder, Opaqe projector, dan sebagainya.
5. Teknik
Teknik yang dimaksud adalah cara (prosedur) yang digunakan orang dalam memberikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup ceramah, permainan/simulasi, tanya jawab, sosiodrama, dan sebagainya.
6. Latar (Setting)
Latar atau lingkungan yang berada di dalam sekolah maupun lingkungan yang berada di luar sekolah, baik yang sengaja dirancang maupun yang tidak secara khusus disiapkan untuk pembelajaran. Termasuk di dalamnya adalah pengaturan ruang, pencahayaan, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, tempat workshop, halaman sekolah, kebun sekolah, lapangan sekolah, dan sebagainya.Sumber belajar yang diuraikan di atas, merupakan komponen-komponen yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran. Secara khusus untuk kategori bahan (matterials) dan & alat (device) yang kita kenal sebagai software dan hardware tak lain adalah media pendidikan.
II. Jenis pendekatan belajar
Pendekatan dalam pembelajaran secara garis besar dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: teacher centered (berpusat pada guru) dan student centered (berpusat pada siswa).
Pendekatan Teacher Centered
Pada pendekatan ini, pembelajaran berpusat pada Guru sebagai seorang ahli yang memegang kontrol selama proses pembelajaran dalam aspek organisasi, materi, dan waktu. Guru bertindak sebagai pakar yang mengutarakan pengalamannya sehingga dapat menstimulus perkembangan siswa.
Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan beberapa strategi seperti: pembelajaran langsung (direct instruction), dan pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori.
Pendekatan Student Centered
Sementara itu, pendekatan student centered mendorong siswa untuk mengerjakan sesuatu sebagai pengalaman praktik dan membangun makna atas pengalaman yang diperolehnya. Pusat pembelajaran diserahkan langsung ke peserta didik dengan supervisi dari Guru.
Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran seperti discovery learning dan inquiry (penyingkapan atau penyelidikan).
III. Jenis-jenis model pembelajaran
1. Jenis pendekatan pembelajaran konstektual
Pendekatan yang satu ini juga sering disebut sebagai sel atau contextual teaching and learning. Untuk metode ini menjadi salah satu konsep pembelajaran, Di mana para pendidik mampu mengajarkan seluruh materi yang nantinya akan dikaitkan dengan situasi di dalam kehidupan nyata. Yang mana hal tersebut mempunyai tujuan agar mendorong para siswa membuat hubungan di antara pengetahuan yang dimilikinya. Serta mampu melakukan penerapan di dalam kehidupan mereka.
2. Jenis pembelajaran kontruktivisme
Untuk jenis yang kedua ini adalah konstruktivisme yang menjadi pendekatan yang akan lebih menekankan adanya tingkat kreatifitas dari para siswa. Dimana para siswa harus bisa menyalurkan ide-ide baru yang mereka miliki, yang tentunya proses pembuatan ini juga mampu mengembangkan diri para siswa yang berdasarkan dari pengetahuan.
3. Jenis pembelaaran deduktif
pendekatan deduktif atau deductive approach yang merupakan pendekatan dengan memakai logika. Dengan cara ini bertujuan untuk bisa menarik satu atau lebih kesimpulan yang masih berdasarkan dengan seperangkat premis yang sudah diberikan.
Selain itu, pendekatan deduktif ini juga menjadi proses dari penalaran yang pada awalnya dilihat dari keadaan umum menuju keadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran. Yang bermula dengan cara menyajikan aturan, kemudian prinsip umum lalu diikuti dengan adanya contoh-contoh khusus ke dalam keadaan khusus.
4. Jenis pembelajaran induktif
Sedangkan pada pendekatan induktif ini adalah sebuah metode yang dilakukan para guru untuk mengambil kesimpulan yang berasal dari suatu umum kemudian menuju ke suatu yang khusus. Di mana pendekatan induktif ini lebih menekankan untuk melakukan pengamatan terlebih dahulu lalu menarik kesimpulan dari apa yang telah diamati sebelumnya.
5. Jenis pembelajaran konsep
Untuk konsep ini merupakan pendekatan yang lebih mengarahkan para siswa agar bisa menguasai konsep secara benar. Dan juga mempunyai tujuan agar tidak terjadi sebuah kesalahan dalam konsepnya. Konsep juga dapat diartikan menjadi struktur mental yang didapatkan dari adanya pengamatan maupun pengalaman.
6. Jenis pembelajaran Konsep
Tujuan utama dengan adanya pendekatan proses ini adalah mengembangkan kemampuan peserta didik dalam keterampilan proses seperti mengamati, memberikan hipotesis, merencanakan, kemudian menafsirkan bagan mengkomunikasikan yang telah diamati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar