Jumat, 16 Oktober 2020

Tahapan Perkembangan Memori pada Anak Usia dini

Mungkin hanya sedikit dari kita yang masih menyimpan memori saat kita masih anak-anak. Jika diingat-ingat kembali, memori pada saat anak-anak masih ada yang bisa diingat kembali namun lebih banyak lagi ingatan yang hilang.

Tampaknya hal ini sangat dipahami oleh guru-guru di taman kanak-kanak. Dalam metode pendidikan di taman kanak-kanak lebih tepatnya pendidikan anak usia dini, guru akan menyampaikan pelajaran semenarik dan semenyenangkan mungkin demi mempermudah anak-anak mengingat materi dari pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Pembelajaran bisa dilakukan dalam bentuk permainan atau lagu-lagu yang menyenangkan. Hal ini tentu berbeda dengan sistem pengajaran di sekolah dasar dan seterusnya yang lebih menggunakan metode ‘ceramah’ dan sejenisnya.



1. Konsep memori pada anak

Memori adalah kemampuan seorang individu dalam penyimpanan, mempertahankan hingga mengingat kembali informasi dan pengalaman yang pernah didapatnya. Memori ini letaknya ada pada otak yang berarti otak memegang peranan penting dalam penyimpanan dan pembentukan memori ini.

 Dalam pembentukan memori ini akan berjalan sebuah proses yang harus berlangsung berurutan dan bebas gangguan. Dalam memanggil memori, atau disebut juga dengan istilah recall, akan melibatkan saraf-saraf yang ada di otak. Secara umum, ada 3 proses dalam pembentukan memori, yaitu:

 


A. Encoding atau registration : yaitu proses menerima, mengolah dan menggabungkan informasi-informasi yang diterima.

B. Storage : yaitu proses dimana terjadi penciptaan catatan permanen atas informasi yang diterima sebelumnya.

C. Retrieval : disebut juga sebagai recall atau recollection, yaitu proses memanggil kembali informasi yang telah disimpan dalam rangka memberi respon atas stimulus atau isyarat dari kegiatan yang dilakukan

2. Memori Sensorik

Memori sensorik adalah memori yang akan membuat kita teringat gambaran informasi yang bersifat sensorik, seperti gambar, suara dan lain-lain setelah informasi yang didapatkan sudah berlalu. Misalnya, ketika anak-anak melihat sebuah benda, anak tersebut akan mengingat bentuk benda tersebut selama beberapa detik.

3. Memori Jangka Pendek

Merupakan memori yang membuat kita bisa mengingat selama beberapa detik hingga satu menit tanpa berlatik. Maka, jika kita berlatih dan mengulang ingatan, kita bisa mengingat hal-hal lebih banyak dan lebih lama. Untuk mempermudah memori jangka pendek, anak-anak biasanya diminta untuk mengulang-ulang informasi, misalnya dalam menghafal angka mereka akan mengulang-ulang urutan angka.

4. Memori Jangka Panjang

Memori jangka panjang merupakan memori yang berisi informasi untuk keperluan jangka panjang. Untuk bisa mendapatkan memori ini, dibutuhkan proses retrieval atau mengingat kembali informasi yang dibutuhkan. Contoh dari memori jangka panjang adalah ketika anak mengingat nama teman sekolahnya, nama gurunya, dan lain sebagainya.

5. Anak Mudah Lupa
Lupa adalah satu hal yang normal dan bisa terjadi pada siapa saja, baik orang dewasa maupun anak-anak. Pada beberapa kondisi, mudah lupa bisa terjadi karena pertambahan usia, dan rentan dialami orang yang sudah memasuki usia senja. Mudah lupa pada orang yang sudah lanjut usia bisa saja terjadi karena penurunan fungsi otak yang menyebabkan berkurangnya daya ingat, kemampuan berpikir, hingga menurunnya kecerdasan mental seseorang.

 


Saat ini yang mudah lupa ternyata tidak hanya dialami lansia, sering lupa bahkan sudah menyerang orang yang usianya masih relatif muda. Sebenarnya, masalah ini tidak perlu ditanggapi secara berlebihan, sebab ada beberapa kondisi lupa yang masih normal dan wajar terjadi. Beberapa ciri lupa yang wajar pada anak adalah lupa peristiwa dari waktu ke waktu atau lupa kejadian yang sudah lalu. Hal ini normal karena pada dasarnya memori otak manusia dibagi menjadi dua kategori, yaitu yang berisi informasi penting yang tak mungkin dilupakan dan memori yang harus kembali diingat karena tidak selalu muncul di pikiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengertian, Tujuan Dan Strategi Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) Anak Usia Dini

  Individualized structure kontekstual berasal dari customized organization Context yang berarti "hubungan, konteks, suasana dan keadaa...