Perkembangan Kemampuan Anak
Perkembangan kognitif anak melibatkan proses belajar yang progresif seperti perhatian, memori/ingatan, dan logika berpikir. Perkembangan keterampilan tersebut penting agar si Kecil bisa memproses informasi, belajar mengevaluasi, menganalisis, mengingat, membandingkan dan memahami hubungan sebab akibat. Perkembangan keterampilan kognitif seringkali dikaitkan dengan faktor genetik, namun sebagian besar sebetulnya bisa dipelajari. Kemampuan berpikir dan belajar dapat ditingkatkan dengan mempraktikkannya atau memberikan stimulasi yang tepat.
Perkembangan kemampuan kognitif anak akan menghasilkan kemajuan besar dalam enam tahun pertama. Pada masa ini, Ibu akan melihat si Kecil mulai memahami koneksi atau hubungan antara objek dan orang disekitarnya. Saat ia terus membuat kemajuan besar secara fisik dan mental, kemampuannya juga seharusnya tumbuh dan berkembang.
Libatkan diri sebagai orang tua dalam pengembangan keterampilan kognitif awal si Kecil. Hal ini akan medukung perkembangan awal si Kecil selangkah lebih maju. Pendekatan yang disarankan adalah melibatkan si Kecil dalam memahami dirinya sendiri. Hal ini kelak akan menentukan keberhasilannya di masa mendatang.
Beberapa perubahan pada si kecil tidak begitu mudah dikenali, terutama perubahan kognitif anak. Otak anak berkembang karena mereka memiliki pengalaman baru, dan biasanya bisa dilihat dari hal apa saja yang kini dapat dilakukan si Kecil.
Menurut Piaget, anak-anak memiliki cara berpikir berbeda dari orang dewasa. Piaget membagi tahapan perkembangan kognitif anak usia dini dalam empat tahap.
- Tahap sensorimotor Bayi (0-24 bulan)
- Tahap praoperasional Balita dan Anak Usia Dini (2-7 tahun)
- Tahap operasional konkret SD dan awal Masa Remaja (7-11 tahun)
- Tahap operasional formal Masa Remaja dan Dewasa (mulai umur 11 tahun)
1. Sensasi
Sensasi (sensation) adalah proses menerima energi rangsangan dari lingkungan luar melalui indra. Dengan kata lain, sensasi adalah mendeteksi informasi yang ada disekitar. Rangsangan yang dimaksud terdiri atas energi fisik seperti cahaya, suara dan panas. Rangsangan ini khusus pada organ indra mata, telinga, kulit, hidung dan lidah. Dan dari proses sensasi mulai alat indralah manusia mendapatkan informasi dan mengenal dunia.
2. Atensi
Atensi ialah Perhatian. Yaitu salah satu aspek dalam perkembangan kognitif yang memiliki peran yang penting dalam perspektif atau langkah untuk memproses informasi yang ada di sekitarnya. Atensi juga memiliki peran yang penting dalam persepsi, yaitu bagaimana ia memberi perhartian terhadap apa yang ia terima di lingkungan sekitar dan bagaimana ia memberi pandangan akan hal tersebut.
Atensi atau perhatian dimiliki oleh semua orang di semua umur dan memiliki kadar serta respon yang berbeda tergantung dari pemahaman yang dimiliki dan tergantung dari respon yang ia berikan. Tentunya atensi pada anak tidak terjadi dengan sempurna secara langsung, namun memiliki tahapan perkembangan tertentu, bagaimana prosesnya, simak selengkapnya dalam artikel berikut, perkembangan atensi anak.
Tanpa adanya atensi dari anak, maka informasi atau pembelajaran yang disampaikan mustahil akan dapat dipahami oleh anak tersebut. Sebaliknya, anak tersebut pun akan mampu memberikan atensi penuh atau perhatian penuh dalam proses pembelajaran dan mudah menyimpan dalam memorinya sehingga sewaktu waktu ketika dibutuhkan ia dapat mengeluarkannya dengan mudah
Berikut Tahapan Perkembangan Atensi Anak menurut John Flavel (2004) yang menguraikan secara lengkap bahwa aspek atensi anak berkembang seiring dengan tumbuh kembang anak itu sendiri.
A. Masa Anak Tumbuh Besar
B. Atensi yang Tegas
C. Mengarahkan Atensi
D. Mengembangkan Kemampuan
Perkembangan Atensi Anak dalam Kehidupan Sehari Hari
Perkembangan atensi anak dapat dilihat dan diperhatikan selama proses pembelajaran yang ia terima di rumah maupun ketika ia berada di lembaga formal seperti di sekolah, yakni dari kemampuannya memberikan perhatian pada materi yang diberikan serta memberikan respon atas hal tersebut yang dibuktikan dengan tingkat kreatif serta prestasi yang dimilikinya. Semua itu berhubungan dengan atensi yang ia berikan dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan.
3. Persepsi
Perkembangan Persepsi Motorik
Ialah perkembangan persepsi yang terjadi pada semua seiring dengan berjalannya usia dan mengalami perubahan pandangan dan respon atas lingkungan dan orang sekitarnya yang sejalan dengan tingat kematangan yang dicapai atau tingkat kedewasaannya. Perkembangan persepsi motorik akan berperan terhadap penguasaannya terhadap segala tugas yang dibebankan padanya.
Misalnya ialah pada anak sekolah, perkembangan persepsi motorik berhubungan dengan penguasaan akan tugas tugas sekolah yang diterimanya, perkembangan persepsi motorik penting untuk diperhatikan sebab jika terjadi hambatan akan menyebabkan terjadinya kesulitan berlajar akademik atau kesulitan dalam mempelajari hal hal baru yang harusnya bisa menjadi bekal ketika ia dewasa.
Proses Perkembangan Presepsi Monotorik
Perkembangan persepsi motorik diawali dengan adanya gabungan antara sensasi dengan keluaran aktifitas motorik, keduanya akan berinteraksi dari berbagai macam saluran persepsi aktifitas motorik yang ada dalam otak manusia, hal itulah yang akan memungkinkan adanya informasi sensori yang berhubungan dengan kesadaran akan berbagai objek dan peristiwa di sekitar.
Dari objek dan peristiwa di sekitarnya tersebut manusia akan memiliki pandangan atau pendapat, yakni yang disebut dengan persepsi itu sendiri. Selanjutnya pandangan atau pendapatnya diolah dan diterapkan dalam aktifitas motoriknya, seperti ketika ia mendapat perintah gerak dimana gerak tersebut akan berjalan lancar jika ia memiliki pemahaman mengenai pengalaman sensori yang dirasakan dan berhubungan dengan prestasi akademiknya atau perkembangan pembelajarannya.
Sebaiknya orang tua atau guru memang perlu memperhatikan setiap proses pembelajaran yang dilalui si kecil. Perkembangan kemampuan kognitif anak menjadi salah satu aspek penting untuk masa depan si kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar