Perkembangan anak usia dini sangat berpengaruh pada cara mendidik atau mengajar orang tua atau guru di sekolah, terkadang orang tua atau guru tidak menyadari cara mendidik yang sepatutnya untuk anak, pendidikan yang patut untuk anak seharusnya sesuai dengan umur, perkembangan psikologis pada diri anak, dan kebutuhan spesifik yang di butuhkan anak. Anak sangat perlu mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kemampuannya, kesukaannya, dan yang paling penting bisa menumbuh kembangkan kreativitas yang anak miliki, dan tentunya perlu stimulasi dan dorongans serta kesmpatan dari orang dewasa. orang dewasa di sini sebagai pendorong atau fasilisator bagi anak, pendidikan yang didapatkan anak usia dini didasarkan atas apa yang diketahui tentang anak, bukan didasarkan pada keinginan orang dewasa terhadap anak. Dan dari hal tersebut sebagai pendidik perlu praktik atau latihan-latihan yang di perlukan untuk pembelajaran anak usia dini yang sesuai dengan tahap perkembanganya.
Pembelajaran pada anak usia dini seharusnya sesuai dengan perkembangan anak, dapat dilihat dari prinsip pada DAP itu sendiri. Metode pembelajaran yang sejalan dengan konsep DAP adalah metode pembelajaran yang menyenangkan bagi anak bukan yang menjadi beban untuk anak, sebagai pendidik kita juga harus memperhatian keunikan setiap anak karena setiap anak memiliki keistimewaan yang berbeda-beda seperti gaya belajar, minat, kepribadian, temperamen. Anak juga dilihat dari latar belakang keluarga dan lingkungannya apakah anak tersebut perlu mendapatkan bimbingan yang lebih. Pembelajaran pada anak usia dini yang sesuai yaitu dengan memperlakukan anak sebagai individu yang utuh yang melibatkan empat komponen yaitu pengetahuan, keterampilan, sifat alamiah, dan perasaan.
Penerapan DAP pada anak usia dini untuk menunjang keberhasilan dilaksanakannya DAP Indonesia. Antara lain :
l Kurikulum yang sesuai dengan perkembangan anak usia dini,dan sesuai dengan rentan usia anak dan dilaksanakan dengan memperhatiakan kebutuhan yang berbeda, minat dan tingkat perkembangan dari masing-masing anak. Disamping itu guru harus mengembangkan kreativitas mengajarnya.
l Anak didik dan guru saling berinteraksi karena perkembangan anak muncul paling banyak ketika berinteraksi dengan orang dewasa, anak lebih terbuka untuk bercerita secara sederhana.
l Lingkungan fisik untuk anak usia dini harus menunjang keterampilan fisik baik dalam hal motori halus, motorik kasar, dan koordinasi tangan mata. Dengan lingkungan fisik yang mendukung tentu anak memiliki ruang gerak yang luas, anak juga bisa eksplor gerakan yang mendukung keterampilan fisiknya.
l Kelas ditata yang menari minat agar anak bisa bergerak dan mengembangkan keterampilannya, seperti ruang diberi fasilitas yang mendukung untuk bermain dengan alat dan bahan yang tidak bahaya untuk anak.
l Anak perlu diberi model atau guru selalu memberikan contoh yang baik agar anak juga meniru perilaku yang baik yang di terapkan oleh gurunya, mendapatkan pernyataan yang positif.
Konsep DAP dapat diterapkan pada program PAUD yang sesuai dengan karakter perkembangannya. Berikut ini adalah contoh pembelajaran dengan cara patut di PAUD
Matematika: Anak memahami konsep berhitung dengan menggunakan benda konkrit (anak harus disuguhkan benda-benda nyata)
Menulis: Anak dibiarkan bereksplorasi sendiri mencoba menulis huruf-huruf atau kata-kata yang ingin ia buat. Guru hanya memberikan contoh (kalau diperlukan).
Membaca: Anak mengenal huruf lewat tulisan-tulisan yang ada pada benda-benda yang ada disekitarnya (guru tidak meminta anak menghafal abjad)
Menggambar: Anak dibiarkan bebas berimajinasi dan bereksplorasi saat ingin menggambar atau mewarnai sesuatu.
Sains: Guru mengajarkan tentang matahari, bumi, dan planet lainnya dengan menggunakan gambar dan objek. Anak juga diperkenalkan dengan kegu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar