Rabu, 09 Maret 2022

Kriteria Pemilihan Sumber Belajar

memanfaatkan  Sumber Belajar secara lebih banyak dan luas, hendaknya seorang guru memahami terlebih dahulu Klasifikasi Sumber Belajar di atas karena dapat menentukan sumber belajar mana yang tepat dipergunakan dalam Proses Belajar Mengajar. Untuk itu, agar pemanfaatan sumber belajar lebih sesuai maka guru harus lebih mengetahui pola kriteria tertentu dalam keputusan penentuan sumber belajar.

Ahmad  Rivai  dan  Abu  Ahmadi  menjelaskan  beberapa  kriteria umum yang terdapat didalam penentuan sumber belajar.

Di mana, kriteria umum  ini  merupakan  ukuran  kasar  dalam  memilih berbagai  sumber belajar, misalnya:

1. Ekonomis   atau  biaya,  apakah  ada  biaya  untuk  penggunaan sumber belajar (yang memerlukan biaya) Misalnya, overhead projector (OHP) beserta transparansinya, video tape/tv beserta cassetnya dan sebagainya. 

2. Teknisi atau tenaga, yaitu entah guru atau pihak lain yang mengoperasikan   suatu   alat   tertentu yang dijadikan   sumber belajar. Adakah tersedia teknisi khusus/pembantu atau guru guru itu sendiri, apakah dapat mengoperasikanya? misalnya, cara mengoperasikan  slide,  video  tape/tv, laboratorium dan sebagainya. 

3. Bersifat praktis dan sederhana, yaitu mudah dijangkau mudah dilaksanakan dan tidak tertalu sulit/ langka.

4. Bersifat fleksibel, maksudnya sesuatu yang dimanfaatkan sebagai sumber belajar  jangan bersifat kaku atau paten, tapi harus mudah dikembangkan, bisa dimanfaatkan untuk tujuan pengajaran, tidak mudah dipengaruhi oleh faktor lain.

5. Relevan dengan  tujuan pengajaran dan komponen komponen pengajaran lainya.Dapat membantu efisien dan kemudahan kemudahan pencapaian tujuan pengajaran/belajar.

Selain kriteria yang kemukakan di atas, Nana Sudjana  dan Ahmad Rivai  menambahkan  Kriteria Sumber Belajar lain   yang berdasarkan  pada  tujuan   yang ingin dicapai, antara lain:

1. Sumber belajar guna memotivasi, terutama berguna untuk siswa yang   lebih   rendah   tingkatannya, dimaksudkan   memotivasi mereka terhadap mata pelajaran yang diberikan.

2. Sumber belajar untuk tujuan pengajaran, kriteria ini paling umum dipakai oleh para guru dengan maksud untuk memperluas bahan pengajaran, melengkapi kekurangan bahan, sebagai kerangka mengajar yang sistematis.

3. Sumber belajar untuk penelitian, merupakan bentuk yang dapat diobservasi,  dianalisis  dan dicatat secara  teliti  dan sebagainya. Jenis   sumber   belajar   ini   diperoleh   secara   langsung   dari masyarakat atau lingkungan.

4. Sumber belajar untuk memecahkan masalah. Beberapa ciri yang perlu diperhatikan, misalnya:

- Sebelum   mulai   perlu   diketahui:   apakah   masalah   yang dihadapi sudah cukup jelas sehingga bisa diperoleh  sumber belajar yang tepat? apakah sumber belajar bisa disediakan? di mana bisa diperolehnya?

- Mempertimbangkan   bukti   bukti:   apakah   sumber   belajar masih  aktual?  Bagaimana  jenisnya?  adakah  sumber  belajar lain yang dapat dipakai?

- Membuat  kesimpulan:  benarkah  kesimpulan  yang  diambil atas dasar sumber belajar itu ?

5. Sumber belajar untuk presentasi. Kriteria ini menjelaskan bahwa sumber belajar sebagai alat, metode, atau strategi penyampaian pesan.  Jadi,  fungsinya  tentu     bukan  penyampai   pesan atau informasi ataupun data, melainkan  sebagai strategi, teknik atau metode (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 1989)

 

Dengan memasukkan  sumber belajar secara terencana dan sesuai dengan kriteria yang ada, maka suatu kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien.

Dalam usaha pencapaian tujuan instruksional sebab sumber belajar sebagai komponen penting dalam proses  belajar mengajar mempunyai manfaat yang cukup besar, manfaat sumber belajar tersebut antara lain:

1. Memberi  pengalaman  belajar  secara  langsung  dan  konkrit  kepada peserta didik, misalnya: karya wisata ke obyek wisata seperti museum, kebun binatang dan sebagainya.

2. Dapat menyajikan  sesuatu yang tidak mungkin  diadakan, dikunjungi atau dilihat, secara langsung dan konkrit, misalnya denah, sketsa, foto, film, majalah dan sebagainya.

3. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas, misalnya: buku teks, foto film, nara sumber, majalah dan sebagainya.

4. Dapat  memberi  informasi  yang  akurat  dan  terbaru,  misalnya  buku bacaan , ensiklopedi, majalah dan sebagainya.

5. Dapat  membantu  memecahkan  masalah  pendidikan  (terhadap instruksional)  baik  dalam lingkup makro  (misalnya,  belajar  sistem jarak jauh melalui modul) maupun makro pengaturan   ruang yang menarik, simulasi, penggunaan film dan OHP.

6. Dapat memberi motivasi yang positif apabila diatur dan direncanakan pemanfaatanya secara tepat.

7. Dapat  merangsang  untuk  berfikir,  bersikap  dan  berkembang  lebih lanjut, misalnya: buku teks, buku bacaan, film dan lainnya yang mengandung daya penalaran sehingga dapat merangsang peserta didik untuk berfikir, menganalisis dan berkembang lebih lanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengertian, Tujuan Dan Strategi Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) Anak Usia Dini

  Individualized structure kontekstual berasal dari customized organization Context yang berarti "hubungan, konteks, suasana dan keadaa...