Rabu, 23 Februari 2022

Belajar Dan Bermain Pada Anak Usia Dini

 

Anak-anak menghabiskan begitu banyak waktu dan energi untuk bermain game setiap hari sehingga para filsuf, peneliti, guru, dan orang tua sama-sama mempertimbangkan peran bermain dalam perkembangan mereka. Tentunya permainan perlu memberikan manfaat fungsional dan evolusioner bagi perkembangan anak, maka perlu dikembangkan bagaimana  permainan anak dapat mendukung perkembangan anak. Merancang permainan yang  menyenangkan namun mendidik anak adalah tugas seorang guru PAUD. Pedoman Membuat Permainan Untuk Anak Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 146 Kurikulum 2013 PAUD Prinsip yang digunakan dalam proses pembelajaran PAUD adalah “bermain” untuk anak di bawah usia enam tahun. Belajarlah dengan itu.” Pada tahap bermain, anak dapat belajar secara bermakna dengan memberikan saran-saran pendidikan dengan cara yang benar melalui bermain. Berdasarkan hal tersebut, penting untuk mengembangkan cara yang tepat untuk menggabungkan bermain dan belajar pada anak usia dini. Mainkan lebih dari sekadar bermain dan pelajari bagaimana bermain tidak membebani Anda.

Bagaimana anak-anak belajar?

 Belajar harus dilakukan dengan strategi yang berbeda, karena anak-anak belajar secara berbeda dari orang dewasa. Pembelajaran bagi  anak memiliki karakteristik unik yang membedakannya dengan orang dewasa. Misalnya, bermain sambil belajar, belajar secara alami, membangun pengetahuan yang unik, dan sebagainya. Groos1 mengasumsikan bahwa salah satu fitur utama dari permainan  berhubungan langsung dengan keterampilan pemecahan masalah dan memberikan individu dengan keterampilan khusus untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi di lingkungan hidup lainnya. Game dipahami sebagai orientasi yang memberikan individu kesempatan untuk menerapkan sebagian besar  pengalaman bermain game mereka menggunakan objek dan prosedur untuk masalah kehidupan nyata yang tidak terjadi dalam situasi game asli. Hal ini sejalan dengan pandangan para ahli konstruktivis tentang pembelajaran anak dan menumbuhkan kemampuan  membangun pengetahuan melalui eksplorasi yang menyenangkan terhadap objek-objek yang ditemui dan interaksinya.

         Ada dua gagasan umum tentang bagaimana bermain dapat membantu mengembangkan keterampilan berpikir divergen. Yang pertama adalah asumsi

bahwa permainan memiliki sifat eksperimental dan fleksibel yang berkontribusi pada pengembangan keterampilan berpikir. Keuntungan dari sifat eksperimental dalam permainan ini  adalah memberikan anak-anak repertoar  keterampilan dan reaksi yang luas dan digunakan dalam pendekatan yang fleksibel  untuk  secara efektif menyelesaikan berbagai tugas dan masalah berpikir. Cara kedua untuk mengeksplorasi hubungan antara bermain dan keterampilan berpikir yang berbeda adalah dengan berfokus pada kualitas simbolis dan berlebihan yang menjadi ciri permainan banyak balita.

 

Dikatakan bahwa ekspresi simbolik sangat sering dibuat dalam bentuk permainan. Ini adalah bagian dari proses yang dilalui seorang anak untuk mengembangkan keterampilan berpikir  abstrak. Anak usia dini pada umumnya memiliki gambaran tentang segala sesuatu  yang  dirasakan dan dialami secara konkrit dan langsung. Oleh karena itu, metode belajar anak memiliki beberapa ciri khas yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:

 

1. Belajar melalui refleks dan aktivitas fisik.

2. Belajarlah untuk bertahan dari perasaan dan hati nuraninya.

3. Belajar sambil bermain.

4. Belajar melalui komunikasi, interaksi dan sosialisasi.

5. Belajar dari lingkungan.

6. Belajarlah untuk memenuhi kebutuhan  anda.

Ketika memilih strategi pembelajaran PAUD harus diberikan pada sifat dan perkembangan anak usia dini, seperti yang diselidiki oleh para ahli seperti von Bredecam dan Copple, Brener dan Kellough, sebagai berikut.

1. Anak-anak tumbuh sesuai dengan kemampuannya. Setiap anak memiliki karakteristiknya masing-masing

2. Anak-anak mengekspresikan perilaku mereka secara relatif spontan.

3. Anak adalah individu yang bebas bergerak dan melatih kreativitasnya.

 

4. Anak itu egois.

5. Anak sangat tertarik dengan hal-hal baru.

6. Anak-anak berjiwa petualang.

7. Anak-anak itu imajinatif.

8. Anak masih mudah frustasi.

9. Anak masih kurang  perhitungan dalam melakukan sesuatu.

10. Anak kurang perhatian.

11. Anak-anak memiliki potensi belajar yang besar.

12. Anak-anak menjadi lebih tertarik pada teman-temannya.

Untuk mengatur strategi pembelajaran bagi anak-anak prasekolah, Anda membutuhkan seorang guru yang memahami detail pendidikan anak usia dini. Sains anak usia dini dipahami berarti bagaimana pendidik mengembangkan kepribadian anak usia dini, metode pembelajaran, emosi sosial, bahasa, dan kemampuan kognitif serta mengurangi kesalahan dalam desain pendidikan anak usia dini.

 

Arti dan manfaat bermain bagi anak

Fungsi penting dari permainan adalah bahwa itu berhubungan langsung dengan kemampuan pemecahan masalah, memberikan individu dengan keterampilan khusus untuk memecahkan berbagai masalah yang ditimbulkan dalam keadaan kehidupan lain. Bermain merupakan dunia anak dan masa anak untuk mengeksplorasikan semua yang ada pada anak. Permaianan pada anak adalah semua aktivitas yang dilakukan anak-anak baik berupa gerakan, fikiran maupun perkataan. Bermain berupa gerakan seperti: lari-larian, melompat, memanjat dan lain-lain. Bermain yang menggunakan fikiran seperti: bermain confuse, menyusun balok mengingat lagu, mengingat exchange orang lain yang didengarkan. Bermain dengan perkataan adalah dengan cara anak-anak mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata dan menirukan perkataan orang lain.             Kesimpulan para ahli yaitu anak merupakan makhluk yang sangat kreatif dan dinamis. Kebutuhan anak hanyalah bermain baik yang dilakukan sendiri maupun dilakukan bersama-sama (kelompok).6 1. Arti bermain bagi anak Dari hasil penelitian, pengamatan, dan pengalaman para ahli bahwa dengan bermain seorang anak akan mampu mengembangkan beberapa hal dalam dirinya, di antaranya:

a. Anak mempunyai peluang untuk berekspresi dan eksplorasi apa yang ada pada diri anak. 

b. Minat bakat, kemampuan dan kelemahan akan muncul dan kelihatan pada diri seorang anak

c. Anak berkesempatan untuk mengembangkan lima aspek perkemabngan anak usia dini yaitu fisik, motorik, bahasa, kognitif, dan ethical agama

d. Panca indera akan berkembang dengan baik karena ketika bermain anak menggunakan seluruh panca inderanya.

e. Menjadi motivasi untuk mengetahui sesuatu hal.

 Dalam mengimplementasikan arti bermain di taman kanak-kanak yang dapat dilakukan pertama kali yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran yang asik dan menyenangkan. Seorang master diharapkan bisa mengkondisikan

Selasa, 15 Februari 2022

Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Efektif


 strategi sebagai rencana tindakan yang terdiri atas seperangkat langkah untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan. Strategi secara umum mempunyai pengertian suatu garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Pembelajaran sendiri diartikan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid

 

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru harus memiliki strategi

agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar. Dalam pemilihan strategi haruslah dipilih strategi yang tepat,

pengajaran yang diberikan kepada anak didik tidak bersifat paksaan bahkan perilaku pemimpin kadang tidak perlu dilakukan. Sebagai gantinya, para pendidik harus bersikap ngemong atau among. Para guru seharusnya tidak mengajarkan pengetahuan mengenai dunia secara dogmatik. Sebaliknya mereka hanya berada dibelakang anak didik sambil memberi dorongan untuk maju, secara khusus mengarahkan ke jalan yang benar, dan mengawasi kalau-kalau anak didik menghadapi bahaya atau rintangan. Anak didik harus memiliki kebebasan untuk maju menurut karakter masing-masing dan untuk mengasah hati nuraninya. Dengan demikian tugas pendidik adalah memikirkan dan memilih strategi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran serta karakteristik anak didiknya. Tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan akan dapat tercapai secara berdaya guna dan berhasil guna, maka guru dituntut untuk memiliki kemampuan mengatur secara umum komponen-komponen pembelajaran sedemikian rupa sehingga terjalin keterkaitan fungsi antara komponen pembelajaran yang dimaksud. Untuk melaksanakan tugas secara profesional guru diharuskan memiliki wawasan yang mantap tetang strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan belajar atau tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, baik dalam arti efek instruksional.

 

Lemahnya dunia pendidikan kita adalah masalah proses pembelajaran.

Dalam proses ini anak didik kurang dimotivasi untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan berketerampilan. Untuk anak usia dini pada usia-usia tertentu tidak diberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimilikinya, baik oleh guru maupun orangtua, terlihat masih banyak anak-anak yang penakut, tidak mandiri dan tidak percaya diri.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk pengendalian diri kepribadian, kecerdasanm ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Berdasarkan konsep pendidikan menurut undang-undang tersebut.

Maka sedikitnya ada empat hal yang perlu dicermati lebih lanjut .

Pertama, pendidikan adalah usaha sadar yang terencana, berarti proses pendidikan di lembaga-lembaga belajar atau sekolah bukanlah proses yang dilaksanakan secara asal, tetapi proses yang bertujuan sehingga segala aktivitas belajar yang dilakukan guru dan anak didik diarahkan pada pencapaian tujuan.

Kedua, proses pendekatan yang terencana diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang harus dimaknai oleh anak didik bahwa belajar harus memperoleh hasil dan manfaatnya yang berjalan secara seimbang untuk menempuh menjadi manusia yang berkembang secara utuh.

Ketiga, suasana pembelajaran diarahkan agar anak didik dapat mengembangkan potensi dirinya, hal ini berarti proses pendidikan harus berorientasi pada pembelajaran berpusat pada anak.

 

Standar Pendidikan Anak Usia Dini merupakan bagian integral dari Standar

Standar sarana dan prasarana, pengelolaan dan pembiayaan. Standar tingkat pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun. Tingkat pencapaian perkembangan memuat aktualisasi potensi yang dimiliki setiap anak melalui tahapan-tahapan perkembangan bukan tahapan pada akademiknya.

 

Yang dapat dan harus dijadikan pedoman buat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar supaya sesuai dengan yang diharapkan.

 

Pertama , spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku

yang bagaimana yang diinginkan sebagai hasil belajar mengajar yang dilakukan itu. Dengan kata lain apa yang harus dijadikan sasaran dari kegiatan belajar mengajar tersebut. Sasaran ini harus dirumuskan secara jelas dan konkrit sehingga mudah difahami oleh peserta didik. Suatu kegiatan belajar mengajar tanpa sasaran yang jelas berarti kegiatan tersebut dilakukan tanpa arah atau tujuan yang pasti, dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan dan tidak tercapainya hasil yang diharapkan.

Kedua, memilih cara pendekatan belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif untuk mencapai sasaran. Bagaimana cara kita memandang suatu persoalan, konsep, pengertian dan teori apa yang kita gunakan dalam memecahkan suatu kasus akan mempengaruhi hasilnya.

Ketiga, memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif. Metode atau teknik penyajian untuk memotifasi siswa agar mampu menerapkan pengetahuan dan pengalamannya untuk memecahkan masalah, berbeda dengan cara atau supaya murid-murid terdorong dan mampu berfikir bebas dan cukup keberanian untuk mengemukakan pendapatnya sendiri

    Guru sebagai sumber belajar merupakan kunci utama atas keberhasilan anak didik sebagai pembelajar. Peran guru sangat penting karena berkaitan erat denga penguasaan materi belajar atau kurikulum pada umumnya. Apapun yang ditanyakan anak didik tentang materi belajar, guru harus memiliki keyakinan untuk menjawabnya sehingga anak didik dapat memperoleh informasi yang memadai. Oleh karena itu, strategi pembelajaran sangat dibutuhkan agar proses belajar mengajar dapat tercapai dengan optimal sesuai dengan yang direncanakan Pendidik sebagai orang terdekat dengan kehidupan anak di luar lingkungan keluarga memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak. Oleh karena itu, mengenali dan memahami sifat anak merupakan bekal yang sangat berharga bagi pendidik agar dapat melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan strategi dan metode yang tepat dalam setiap kegiatan belajar (bermain) yang diselenggarakan, sesuai dengan usia, tahap perkembangan, kebutuhan, minat belajar anak.

Pengertian, Tujuan Dan Strategi Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) Anak Usia Dini

  Individualized structure kontekstual berasal dari customized organization Context yang berarti "hubungan, konteks, suasana dan keadaa...