Jumat, 02 Oktober 2020

Perkembangan kognitif Anak


Perkembangan kognitif anak melibatkan proses belajar yang progresif seperti perhatian, memori/ingatan, dan logika berpikir. Perkembangan keterampilan itu sangat penting agar si kecil bisa memperoses informasi, belajar mengevaluasi, menganalisis, mengingat, membandingkan dan memahami hubungan sebab akibat Perkembangan kognitif mengacu pada tahapan kemampuan seorang anak dalam memperoleh makna dan pengetahuan dari pengalaman serta informasi yang ia dapatkan.

Libatkan diri sebagai orang tua dalam pengembangan keterampilan kognitif awal pada anak. Kesempatan ini medukung perkembangan awal pada anak untuk selangkah lebih maju. Pendekatan yang disarankan adalah melibatkan pada anak dalam memahami dirinya sendiri. Hal ini kelak akan menentukan keberhasilannya di masa yang akan datang.

Terkadang orang tua lebih banyak memperhatikan perkembangan fisik anak dibanding perkembangan konigtif anak. Padahal, perkembangan kognitif juga tak kalah penting dari perkembangan fisiknya.

Maka dari itu, penting bagi para orang tua atau guru mengenali apa saja tahapan perkembangan kognitif anak-anak mereka. Di bawah ini adalah beberapa hal yang dapat menjadi bahan pengamatan Anda sebagai orang tua terkait perkembangan kognitif anak Anda

Bagaimana cara mendukung perkembangan kognitif anak?

Lima tahun pertama pada  seorang anak adalah tahapan yang paling penting dalam pembentukan kemampuan intelektualnya, perkembangan kognitif anak dapat di pengaruhi oleh hubungan keluarga terdekat, terutama pada orangtua. Jadi orangtua berada pada posisi terpenting dalam membantu pembentukan pola belajar, berpikir, dan berkembangnya anak

Di rumah maupun di sekolah para orang tua dan guru bisa membantu serta menemani anak-anak bermain dalam memahami dunia di sekitarnya. Misalnya, ketika bayi menunjukkan ketertarikan pada suatu objek, Anda dapat membantu anak-anak untuk menyentuh dan mengamati objek tersebut.

Seiring dengan bertumbuhnya perkembangan usia anak, para pendamping harus terus menstimulasi anak-anak agar selalu aktif bergerak dan bermain menjelajahi lingkungan di sekitarnya. Anak-anak berikan kesempatan untuk mengatur dan menyusun barang-barangnya, seperti buku dan mainannya. Melatih kemampuan bergerak dan menjaga keseimbangan anak juga bisa memicu perkembangan kognitif pada anak yang lebih baik.

Dan siap-siap bersabar, ketika anak memiliki serangkaian pertanyaan mengenai segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Orangtua maupun guru juga bisa memberikan pertanyaan kepada anak-anak untuk mengasah kemampuannya  dan cara memecahkan masalah.

Memperhatikan dan mengasah perkembangan kognitif anak penting untuk dilakukan tiap orang tua. Namun yang perlu diingat, tahap perkembangan tiap anak berbeda-beda. Jadi, Anda tidak perlu membandingkan perkembangannya dengan anak lain. Cukup amati perkembangan anak Anda dari hari ke hari dan pastikan tahap perkembangannya sesuai dengan usianya.

Namun, terkadang menilai kemampuan anak tidak semudah teori. Jika Anda merasa perkembangan kognitif anak terlambat atau kurang sesuai, jangan ragu untuk meminta bantuan

Piaget menekankan bahwa anak-anak secara aktif membangun dunia kognitif mereka sendiri. pengetahuan sangat subjektif waktu masih bayi dan masa kanak–kanak awal dan menjadi objektif dalam masa dewasa awal.

Lev Vygotsky (1896-1934) berpendapat bahwa perkembangan kognitif dan bahasa anak-anak tidak berkembang dalam suatu situasi sosial yang hampa. Vygotsky adalah pengagum Piaget. Walaupun setuju dengan Piaget bahwa perkembangan kognitif terjadi secara bertahap dan dicirikan dengan gaya berpikir yang berbeda-beda Vygotsky menekankan bagaimana proses-proses perkembangan mental anak seperti ingatan, perhatian, dan penalaran melibatkan pembelajaran menggunakan dan alat-alat ingatan.

Mungkin anak-anak adalah gudangnya penasaran, dimana mereka memiliki waktu yang banyak untuk mengembangkan pengetahuan dan mencari tahu pengalaman yang ada. Interaksi antara individu dan dunia luar merupakan sumber pengetahuan baru sehingga mencoba mencari pengalaman dan pengalaman serta berempati pada orang lain, tetapi kontak dengan dunia fisik tentu tidak cukup untuk mengembangkan pengetahuan. Selain itu, kecuali jika intelegensi individu dapat memanfaatkan pengalaman tersebut. Interaksi sosial merupakan hal yang paling penting, dimana bagian lingkungan sosialnya sudah termasuk kedalam peran bahasa serta pendidikan, pengalaman fisik juga bisa memacu ataupun menghambat perkembangan struktur kognitif pada anak tersebut.

 

Tahap-tahap perkembangan kognitif

Menurut piaget ada beberapa tahapan yang akan dilalui dalam Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini, antara lain adalah :

1. Periode Sensorimotor.

Periode sensorimotor yang terjadi pada 0 hingga 2 tahun. Dimana usia ini merupakan usia bayi lahir dengan refleks yang berasal dari lahir atau bawaan. Selain itu skema awalnya dibentuk melalui diferensiasi refleks sejak lahir. Periode ini merupakan periode pertama dengan 6 subtahapan yang menjelaskan antara penggunaan fisik dan pikiran serta gerak yang berasal dari refleks.

2. Periode Praoperasional

Periode selanjutnya yakni praoperasional. Pemikiran (Pra)Operasi menurut teori Piaget yaitu prosedur melakukan tindakan secara mental terhadap objek yang ada. Ciri dari tahapan ini adalah tentu operasi mental yang jarang dan secara logika tidak memadai.

3. Periode Operasional Konkrit

Ketiga yakni adanya tahapan operasional konkrit, tahapan ini adalah tahapan ketiga dari empat tahapan. Muncul antara usia enam sampai duabelas tahun dan mempunyai ciri berupa penggunaan logika yang memadai. Dalam perhitungan Piaget tahapan ini berada di usia 6 tahun lebih dimana mereka memiliki pemikiran tanggung. Anak-anak sudah bisa dikatakan mengerti namun belum paham 100% apa yang dimaksudkan.

4. Periode Operasional Formal

Terakhir yakni tahap operasional formal dimana dalam tahap ini mulai dialami anak dalam usia sebelas tahun atau bisa dikatakan saat pubertas, dan terus berlanjut sampai dewasa. Kognitif saat dewasa sendiri tidak berhenti begitu saja meskipun perkembangannya lambat.

Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Rasanya meskipun mereka terkadang melihat segala hal secara abu atau samar, namun anak-anak di tahapan ini sudah menerima informasi dalam bentuk yang jelas dan detail serta bisa dipahami. Tahapan ini muncul saat pubertas (saat terjadi berbagai perubahan besar lainnya), menandai masuknya ke dunia dewasa secara fisiologis, kognitif, penalaran moral dan hal lainnya yang membuat orang tua harus kembali mengawasi secara ekstra.

Demikian penjelasan terkait beberapa tahapan dalam Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini yang harus diketahui oleh sebagian orang tua agar mampu memantau perkembangan anak lebih baik sehingga tumbuh menjadi anak yang pintar juga cerdas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengertian, Tujuan Dan Strategi Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) Anak Usia Dini

  Individualized structure kontekstual berasal dari customized organization Context yang berarti "hubungan, konteks, suasana dan keadaa...